Berita  

ASN di Lampung Terlibat Pesta Narkoba: Empat Orang Ditangkap

Penangkapan yang Mengejutkan

Pada 5 Agustus 2025, seorang aparatur sipil negara (ASN) bernama Richo Archa Fernando (37) ditangkap oleh Polres Metro Lampung dalam sebuah pesta narkoba yang melibatkan dua wanita muda dan seorang rekannya. Penangkapan ini terjadi di Kota Metro dan mengundang perhatian publik, mengingat status Richo sebagai pegawai negeri.

Kapolres Metro, AKBP Hangga Utama Darmawan, menjelaskan bahwa penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut. “Kami mendapatkan informasi terkait penyalahgunaan narkoba, lalu tim kami melakukan penyelidikan yang berujung pada penangkapan keempat pelaku,” ungkap Hangga dalam konferensi pers yang diadakan.

Masyarakat setempat merasa terkejut dengan kejadian ini. “Kami tidak menyangka ada ASN yang terlibat dalam narkoba. Seharusnya mereka menjadi panutan,” kata seorang warga bernama Andi. Penangkapan ini menjadi sorotan, terutama mengenai integritas pegawai negeri.

Identifikasi Tersangka dan Proses Penangkapan

Dalam penangkapan tersebut, Richo ditangkap bersama rekannya M Ricco Isadewa (30) serta dua wanita bernama Septiana (25) dan Abiyyu Sanny Zahra (23). Keempatnya ditangkap di sebuah tempat yang tidak jauh dari pusat Kota Metro. “Mereka sedang dalam keadaan terlibat aktivitas penggunaan narkoba saat ditangkap,” jelas Hangga.

Proses penangkapan berlangsung tanpa perlawanan. “Kami berhasil menangkap mereka dengan cepat setelah mendapatkan informasi akurat dari masyarakat,” tambahnya. Penangkapan ini menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam memberantas penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan ASN.

Barang Bukti yang Ditemukan

Dalam pengungkapan ini, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti yang mengejutkan. Di antaranya adalah paket sabu, alat isap bong, dan senjata api rakitan. “Dari hasil penggeledahan, kami menemukan satu plastik klip berisi butiran kristal sabu, dua pipa kaca, serta seperangkat alat isap,” ungkap Hangga.

Lebih mengejutkan lagi, dari celana salah satu pelaku, M Ricco, ditemukan senjata api rakitan jenis revolver. “Senjata ini bukan milik Richo, melainkan milik rekannya. Kami masih menyelidiki lebih lanjut,” tuturnya. Penemuan senjata api ini menunjukkan bahwa kegiatan mereka tidak hanya sebatas penyalahgunaan narkoba.

Dampak Sosial dan Reaksi Masyarakat

Penangkapan ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat Lampung. Banyak yang merasa bahwa kejadian ini mencoreng citra ASN. “ASN seharusnya menjadi contoh, bukan terlibat dalam aktivitas ilegal seperti ini,” kata Taufik, seorang aktivis sosial.

Masyarakat pun mulai mempertanyakan integritas pegawai negeri. “Kami berharap pemerintah lebih ketat dalam pengawasan terhadap ASN. Jangan sampai ada yang kebal hukum hanya karena statusnya,” tambahnya. Kasus ini menjadi pengingat bahwa penyalahgunaan narkoba bisa terjadi di mana saja, termasuk di kalangan pegawai negeri.

Upaya Pihak Kepolisian

Pihak kepolisian berencana untuk melanjutkan penyelidikan lebih dalam terkait jaringan yang mungkin terlibat dalam kasus ini. “Kami akan menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam penyebaran narkoba ini,” kata Hangga.

Langkah ini penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. “Kami ingin memberikan efek jera bagi siapapun yang berpikir untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” tegasnya. Pihak kepolisian berharap penegakan hukum yang tegas dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Tanggung Jawab ASN dalam Masyarakat

Kejadian ini juga menyoroti tanggung jawab ASN dalam masyarakat. “Mereka seharusnya menjaga moral dan etika, serta menjadi panutan bagi masyarakat,” ujar Andi. Tindakan penyalahgunaan narkoba tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mencoreng nama baik institusi pemerintah.

Pendidikan dan kesadaran akan bahaya narkoba sangat penting untuk dilakukan. “Kami berharap pemerintah dapat lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada ASN mengenai dampak negatif narkoba,” ungkap Taufik. Ini adalah langkah preventif yang perlu dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang.

Langkah Preventif ke Depan

Polda Lampung berencana untuk meningkatkan program sosialisasi dan penyuluhan mengenai bahaya narkoba kepada ASN. “Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi tentang dampak negatif narkoba dan pentingnya menjaga integritas sebagai pegawai negeri,” kata Hangga.

Kepolisian juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan. “Jika ada yang mencurigakan, segera laporkan kepada kami. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya. Dengan kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, diharapkan lingkungan yang lebih aman dapat tercipta.

Penegakan Hukum yang Berkelanjutan

Dari peristiwa ini, penegakan hukum yang berkesinambungan sangat diperlukan. “Kami akan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan serius. Kami tidak akan memberi ruang bagi siapapun yang ingin merusak generasi muda dengan narkoba,” tambah Hangga.

Diharapkan, dengan penegakan hukum yang tegas, masyarakat akan merasa lebih aman. “Kami ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan,” kata Taufik menambahkan harapannya.

Kesimpulan

Kasus penangkapan ASN yang terlibat dalam pesta narkoba ini menunjukkan bahwa masalah penyalahgunaan narkoba masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Diperlukan kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba.

Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. “ASN harusnya menjadi teladan, dan kami tidak ingin melihat kejadian serupa terulang lagi,” tutup Andi, mewakili suara masyarakat Lampung.

Exit mobile version