Berita  

Pelaku Curanmor Ditembak Saat Berusaha Melarikan Diri di Medan

Kronologi Pencurian Sepeda Motor

Pada 16 Agustus 2025, seorang warga di Medan, Sumatera Utara, mengalami kehilangan sepeda motor yang diparkir di teras rumahnya. Korban, yang hendak berangkat kerja, terkejut ketika menemukan motornya sudah tidak ada. Dalam keadaan panik, ia segera mencari tahu dengan bertanya kepada tetangga sekitar, namun tidak ada yang melihat kejadian pencurian tersebut.

Merasa frustasi, korban pun melaporkan insiden itu ke Polsek Medan Area. “Saya langsung melapor setelah tidak menemukan motor saya,” ungkapnya. Laporan ini menjadi awal dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.

Penangkapan Pelaku Curanmor

Setelah menerima laporan, tim kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi dua pelaku pencurian. Pada 22 Agustus 2025, petugas menangkap Andika Pasaribu (20) dan Sait M Noval (21) di Kecamatan Medan Amplas. Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian mendapatkan informasi mengenai keberadaan mereka.

Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra, menjelaskan bahwa kedua pelaku ditangkap saat mereka tengah bersembunyi. “Kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap mereka berdasarkan laporan yang diterima dari korban,” jelasnya.

Upaya Melarikan Diri

Namun, saat ditangkap, Andika dan Sait berusaha melawan dan melarikan diri. Mereka mencoba menendang dan memukul petugas kepolisian dalam upaya untuk kabur. “Tindakan mereka sangat berbahaya, sehingga kami terpaksa menembak kaki mereka untuk menghentikan tindakan tersebut,” ujar Kapolsek.

Petugas kepolisian telah mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi kedua pelaku tidak menghiraukannya. Dalam situasi yang penuh ketegangan ini, petugas terpaksa mengambil langkah tegas demi keselamatan mereka dan mencegah pelaku melarikan diri.

Pengakuan Pelaku

Setelah diamankan, Andika dan Sait memberikan keterangan mengenai aksi pencurian mereka. Mereka mengaku telah mencuri sepeda motor korban bersama seorang teman yang belum tertangkap, berinisial P. Menurut pengakuan mereka, sepeda motor tersebut telah dijual seharga Rp 6 juta.

Uang hasil penjualan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli narkoba. “Kami tidak punya uang, jadi kami terpaksa mencuri,” kata Sait saat diinterogasi. Pengakuan ini menunjukkan bahwa pelaku terlibat dalam tindakan kriminal bukan hanya untuk keuntungan, tetapi juga untuk memenuhi ketergantungan mereka terhadap narkoba.

Jaringan Pencurian yang Lebih Luas

Polisi menyatakan bahwa kedua pelaku terlibat dalam pencurian di beberapa lokasi lainnya. Berdasarkan keterangan mereka, pelaku juga telah beraksi di Jalan Perisai, Jalan Turi, Jalan Pancing, dan Jalan Pasar 5 Tembung, serta di Kabupaten Serdang Bedagai. Penangkapan ini membuka peluang bagi pihak kepolisian untuk menggali lebih dalam mengenai jaringan pencurian yang mungkin lebih besar.

“Ini menunjukkan bahwa tindakan pencurian ini tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang. Kami akan terus menyelidiki untuk menemukan pelaku lainnya yang terlibat,” tegas Kapolsek Dwi Himawan. Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat membawa keadilan bagi para korban pencurian.

Dampak pada Masyarakat

Kejadian ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Banyak warga yang merasa khawatir akan meningkatnya angka kejahatan di Medan, terutama pencurian sepeda motor. “Kami berharap polisi dapat lebih aktif dalam mengawasi dan menjaga keamanan, terutama di daerah-daerah rawan pencurian,” kata seorang warga setempat.

Masyarakat juga mulai membahas tentang pentingnya sistem keamanan di lingkungan mereka, seperti memasang kamera CCTV dan melakukan patroli bersama. Kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan bersama menjadi topik hangat di kalangan warga.

Tanggapan Pihak Kepolisian

Pihak kepolisian berjanji akan meningkatkan upaya untuk menanggulangi kejahatan dengan lebih efektif. “Kami akan meningkatkan patroli di daerah-daerah yang sering terjadi pencurian,” ungkap Kapolsek. Mereka juga meminta masyarakat untuk lebih proaktif dalam melaporkan kejadian-kejadian mencurigakan.

Polisi juga berencana untuk melakukan sosialisasi mengenai cara menjaga keamanan kendaraan. “Kami akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan sepeda motor, termasuk menggunakan kunci pengaman tambahan,” tambahnya.

Penegakan Hukum yang Tegas

Kasus ini menunjukkan komitmen pihak kepolisian dalam menegakkan hukum dan memberi efek jera bagi pelaku kriminal. Penembakan kaki kedua pelaku dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mencegah mereka melarikan diri dan untuk melindungi petugas.

Diharapkan dengan tindakan tegas ini, pelaku kejahatan lainnya akan berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan serupa. “Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan jika pelaku melawan,” tegas Kapolsek Dwi Himawan.

Kesimpulan

Kasus pencurian sepeda motor ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga keamanan dan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan melaporkan setiap kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang.

Dengan penangkapan kedua pelaku, diharapkan akan ada kejelasan lebih lanjut mengenai jaringan pencurian yang ada. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat dan mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan.

Exit mobile version