Pendahuluan
Kota Medan baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang menunjukkan seorang anggota polisi lalu lintas (polantas) diduga meminta uang tilang sebesar Rp 200 ribu viral di media sosial. Video ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan memaksa pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap oknum yang terlibat.
Kronologi Kejadian
Insiden ini terjadi pada Jumat malam, 9 Mei 2025, di Jalan Gajah Mada. Dalam video yang beredar, terlihat seorang pengendara sepeda motor yang ditilang oleh polisi. Perekam video tersebut, yang merupakan teman pengendara, menangkap momen ketika polisi meminta uang melalui aplikasi DANA.
Di dalam video, terdengar percakapan antara pengendara dan polantas. “Sudah kau kirim?” tanya polisi. “Sudah,” jawab pengendara, menunjukkan bahwa dia telah mentransfer uang tersebut. Narasi dalam video menyebutkan bahwa tindakan ini terjadi di kawasan Polsek Medan Baru.
Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita, mengonfirmasi bahwa anggota yang terlibat dalam video tersebut adalah Bripka HM, seorang personel dari Unit Lantas Polsek Medan Baru. “Kami telah memanggil Bripka HM untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Tindakan Pihak Kepolisian
Setelah kejadian tersebut, Bripka HM mengaku bahwa ia menghentikan pengendara yang berbonceng tiga. Saat di polsek, pengendara tersebut menawarkan untuk menyelesaikan masalah secara damai dengan memberikan uang. “Dia bilang ingin damai dan bersedia memberikan Rp 200 ribu,” kata Made.
Propam Polrestabes Medan segera melakukan pemeriksaan terhadap Bripka HM. Dalam pemeriksaan, HM membantah telah menerima uang tersebut dan menyatakan bahwa tidak ada transfer yang masuk ke rekeningnya. Pihak Propam telah mengecek rekening HM dan tidak menemukan bukti adanya transaksi.
“Tidak ada bukti transfer dari aplikasi DANA ke rekening Bripka HM. Kami akan terus mendalami masalah ini,” tegas Made.
Dugaan Pelanggaran
Walaupun Bripka HM membantah melakukan pelanggaran, pihak kepolisian mencatat bahwa ada kesalahan dalam penanganan kasus tersebut. “Seharusnya, jika ada pelanggaran, dia harus menilang pengendara dan memberikan surat tilang, bukan membiarkan pengendara pulang begitu saja,” ungkap Made.
Pihak kepolisian juga sedang mencari pengendara yang terlibat dalam video untuk melakukan klarifikasi lebih lanjut. “Kami ingin memastikan apakah benar ada transaksi yang dilakukan dan apakah pengendara tersebut memang mentransfer uang,” tambahnya.
Tanggapan Masyarakat
Viralnya video ini memicu reaksi keras dari masyarakat. Banyak warganet yang mengecam tindakan polantas yang dianggap tidak profesional. “Seharusnya polisi menegakkan hukum, bukan meminta uang secara langsung,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Beberapa pengguna juga mengekspresikan keprihatinan terhadap integritas kepolisian. “Kita butuh polisi yang benar-benar melindungi masyarakat, bukan yang mencari keuntungan pribadi,” tulis pengguna lain.
Kesimpulan
Kejadian ini menunjukkan pentingnya transparansi dan integritas dalam penegakan hukum. Pihak kepolisian diharapkan dapat menindak tegas oknum yang tidak bertanggung jawab dan memastikan bahwa tindakan serupa tidak terulang di masa depan.
Pihak Polrestabes Medan berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh dan memberikan kejelasan kepada masyarakat. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
