Jakarta – Pemerintah Rusia telah mengambil langkah tegas dengan melarang aktivitas penambangan mata uang kripto di beberapa wilayah hingga tahun 2031. Langkah ini dilakukan untuk menanggulangi pemborosan energi akibat proses penambangan yang intensif secara teknologi dan daya listrik.
Alasan Larangan Penambangan Kripto
Penambangan mata uang kripto, seperti Bitcoin, membutuhkan perangkat keras canggih, seperti GPU, yang bekerja terus menerus dalam menyelesaikan algoritma blockchain. Akibatnya, konsumsi energi melonjak signifikan.
Menurut laporan, aktivitas penambangan kripto di Amerika Serikat saja menyerap sekitar 2,5% dari total konsumsi energi negara tersebut. Melihat dampak serupa, Rusia berupaya menjaga pasokan energi dengan memberlakukan kebijakan larangan penambangan.
Wilayah yang Terdampak Larangan
Efektif mulai 1 Januari 2025 hingga 15 Maret 2031, larangan ini diberlakukan permanen di 10 wilayah berikut:
- Dagestan
- Ingushetia
- Kabardino-Balkaria
- Karachay-Cherkessia
- Ossetia Utara
- Chechnya
- Republik Rakyat Donetsk
- Lugansk
- Zaporizhia
- Kherson
Selain itu, larangan bersyarat diberlakukan di wilayah Irkutsk, Buryatia, dan Zabaikalsky Krai. Pemerintah dapat mencabut larangan di wilayah ini jika konsumsi energi kembali ke tingkat yang aman.
Rusia dan Kebijakan Kripto yang Ketat
Rusia dikenal menerapkan regulasi ketat terhadap mata uang kripto. Pada 2022, negara ini melarang penggunaan kripto sebagai alat pembayaran. Meskipun penambangan kripto baru dilegalkan pada November 2024, pemerintah segera memantau aktivitas ini melalui Kementerian Pengembangan Digital.
Dampak Global Larangan Penambangan Kripto
Rusia bukan satu-satunya negara yang melarang aktivitas ini. Beberapa negara lain juga melakukan hal serupa:
- Kosovo (2022): Melarang penambangan kripto selama krisis energi.
- Angola (2024): Mengkriminalisasi penambang kripto untuk mengurangi dampak lingkungan.
- Islandia & Norwegia: Membatasi aktivitas mining dengan kebijakan ramah lingkungan.
Tanggapan Industri
Keuntungan:
- Pengurangan konsumsi listrik secara signifikan.
- Dorongan untuk menciptakan teknologi mining yang lebih efisien.
Kerugian:
- Penambang harus mencari wilayah baru, meningkatkan biaya operasional.
- Berpotensi menghambat adopsi dan perkembangan blockchain di Rusia.
Kesimpulan
Dengan larangan ini, Rusia mencoba mengelola sumber dayanya secara lebih bijaksana. Namun, langkah ini juga berpotensi menjadi hambatan bagi inovasi di sektor teknologi blockchain.
Apakah kebijakan ini menjadi langkah tepat untuk melestarikan energi, atau justru akan menahan pertumbuhan teknologi digital di negara tersebut? Pendapat Anda sangat penting!