Dari Demonstrasi ke Gerakan Simbolik
Gelombang protes besar yang mengguncang Indonesia pada akhir Agustus 2025 melahirkan sebuah identitas baru di ranah digital. Kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat menjadi viral di Instagram maupun X. Tidak hanya berisi daftar tuntutan, gerakan ini menggunakan kombinasi warna pink dan hijau sebagai simbol yang menyatukan masyarakat sipil. Ribuan pengguna media sosial mengganti foto profil mereka dengan latar dua warna ini, menjadikannya bendera digital solidaritas rakyat.
Kampanye ini dipopulerkan oleh sejumlah kreator konten dan influencer, seperti Andovi da Lopez, Jerome Polin, Salsa Erwina, Fathia Izzati, dan Andhyta Utami. Kehadiran mereka membuat pesan cepat menyebar dan semakin sulit diabaikan.
Isi 17 Tuntutan Jangka Pendek
Tuntutan jangka pendek ditujukan agar segera dipenuhi pemerintah sebelum 5 September 2025. Daftarnya mencakup isu hak asasi manusia, transparansi, hingga perlindungan pekerja.
- Tarik TNI dari pengamanan sipil dan hentikan kriminalisasi demonstran.
- Bentuk tim investigasi independen untuk menyelidiki kematian Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban lain.
- Bekukan kenaikan gaji serta tunjangan DPR, batalkan fasilitas pensiun seumur hidup.
- Publikasikan transparansi anggaran DPR, termasuk gaji dan fasilitas.
- Badan Kehormatan DPR bekerja sama dengan KPK untuk mengusut aset mencurigakan anggota.
- Partai politik menindak kader yang bertindak tidak etis.
- Partai politik menyatakan komitmen berpihak kepada rakyat.
- Kader DPR ikut serta dalam dialog publik dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
- Polisi membebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
- Hentikan kekerasan aparat dan jalankan prosedur standar pengendalian massa.
- Adili aparat dan komandan yang melanggar HAM.
- Pastikan TNI kembali ke barak.
- Tegakkan disiplin internal TNI agar tidak mengambil alih peran Polri.
- Tegaskan secara publik bahwa TNI tidak akan memasuki ruang sipil dalam krisis demokrasi.
- Pastikan upah layak bagi tenaga kesehatan, guru, buruh, hingga ojek online.
- Ambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal dan lindungi buruh kontrak.
- Lakukan dialog resmi dengan serikat buruh mengenai upah minimum, kontrak, dan outsourcing.
Isi 8 Tuntutan Jangka Panjang
Selain tuntutan jangka pendek, terdapat agenda reformasi yang harus diwujudkan paling lambat hingga 31 Agustus 2026.
- Reformasi menyeluruh di DPR, termasuk audit independen dan penghapusan fasilitas istimewa.
- Reformasi partai politik dengan kewajiban membuka laporan keuangan publik.
- Rancang sistem perpajakan yang lebih adil.
- Sahkan RUU Penyitaan Aset Koruptor.
- Perkuat independensi KPK dan perketat hukuman bagi koruptor.
- Reformasi kepolisian agar lebih profesional dan humanis.
- Pastikan TNI tetap berada di barak.
- Evaluasi ulang kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan secara menyeluruh.
Daftar 25 poin ini memperlihatkan bahwa kampanye 17+8 bukan sekadar ekspresi emosional, melainkan peta jalan perubahan struktural.
Pink dan Hijau: Lebih dari Sekadar Warna
Dua warna ikonik ini memberi identitas emosional sekaligus visual.
- Brave Pink melambangkan empati dan keberanian humanis. Sosok ibu berhijab pink yang berdiri di garis depan aksi 28 Agustus dengan bendera Merah Putih menjadi simbol perlawanan tanpa kekerasan.
- Hero Green membawa arti harapan dan reformasi. Warna ini dihubungkan dengan jaket hijau yang dikenakan Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal saat aksi. Ia menjadi simbol pengorbanan rakyat demi perubahan.
Kombinasi dua warna tersebut kini menjadi ikon digital yang menyatukan ribuan orang dalam satu identitas visual, menciptakan solidaritas lintas generasi dan kelas sosial.
Dampak dan Konsekuensi Politik
Gerakan 17+8 menambah tekanan besar bagi pemerintah. Tuntutan jangka pendek menyoroti masalah mendesak seperti kekerasan aparat, kriminalisasi, dan isu ketenagakerjaan. Jika tidak segera dipenuhi, risiko eskalasi demonstrasi semakin besar.
Sementara tuntutan jangka panjang menegaskan keinginan rakyat akan reformasi politik yang lebih mendasar. Jika dilaksanakan, hal ini bisa memperbaiki kepercayaan publik terhadap institusi negara. Namun, jika diabaikan, ketidakpercayaan bisa semakin dalam dan memperkuat perlawanan sipil.
Penutup
Kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat telah membuktikan bahwa simbol sederhana dapat mengubah dinamika perlawanan. Brave Pink dan Hero Green kini bukan sekadar warna, tetapi bahasa solidaritas yang mewakili keberanian, empati, harapan, dan reformasi. Dari jalanan hingga linimasa, rakyat menyuarakan keadilan dengan cara baru yang kuat dan tak bisa diabaikan.
