Peristiwa Mengguncang di Jatinegara
Pada 14 Oktober 2025, sebuah insiden mengerikan terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur, ketika seorang suami bernama Yance membakar istrinya akibat cemburu. Peristiwa ini terjadi di Jalan Otista Raya dan menciptakan kehebohan di kalangan warga setempat.
Polisi mengungkapkan bahwa hubungan Yance dan istrinya sudah lama mengalami masalah. Yance menuduh istrinya berselingkuh dengan pria lain, sebuah tuduhan yang diungkapkan setelah adiknya mengklaim melihat korban bersama laki-laki yang diduga menjadi orang ketiga.
Emosi Memuncak dan Tindakan Kejam
Yance tidak bisa mengendalikan emosinya setelah mendengar tuduhan tersebut. Dalam keadaan marah, ia menyiramkan bensin ke tubuh istrinya dan memantik korek api. “Yance melakukan tindakan ini tidak hanya karena cemburu, tetapi juga karena masalah hubungan yang sudah lama ada,” ujar Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Ajun Komisaris Sri Yatmini.
Korban, yang mengalami luka bakar serius, segera dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan perawatan intensif. Sri Yatmini menegaskan bahwa tindakan Yance adalah bentuk kekerasan dalam rumah tangga yang harus ditindak tegas.
Penangkapan Pelaku
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap Yance dan menetapkannya sebagai tersangka. “Kami telah memperoleh bukti yang cukup untuk menahan tersangka,” kata Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Alfian Nurrizal. Penangkapan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus KDRT secara serius.
Yance kini ditahan di Polres Jakarta Timur dan sedang menjalani pemeriksaan intensif. “Kami berusaha untuk memastikan bahwa pelaku tidak lolos dari jerat hukum,” tambah Alfian.
Sejarah Hubungan yang Bermasalah
Sri Yatmini mengungkapkan bahwa hubungan suami istri ini telah lama bermasalah. Korban pernah berusaha menyembunyikan Yance dari kejaran polisi dalam kasus sebelumnya. “Dulu dia yang melindungi suaminya, tetapi sekarang justru menjadi korban,” katanya.
Kejadian ini menunjukkan kompleksitas masalah dalam hubungan mereka dan bagaimana kekerasan sering kali menjadi solusi yang salah. “Kekerasan bukanlah jalan keluar dari masalah yang ada,” tegas Sri.
Perlindungan untuk Korban KDRT
Polres Jakarta Timur berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada istri Yance. “Kami akan memastikan bahwa korban mendapatkan perawatan yang diperlukan dan dukungan hukum,” ujar Alfian. Kasus ini juga mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dalam situasi berisiko.
Dukungan dari masyarakat dan organisasi non-pemerintah sangat diperlukan untuk membantu korban KDRT agar mendapatkan keadilan. “Kita perlu lebih banyak ruang bagi korban untuk berbicara dan mendapatkan dukungan,” ujar seorang aktivis.
Meningkatkan Kesadaran tentang KDRT
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya meningkatkan kesadaran tentang kekerasan dalam rumah tangga. Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan berani melaporkan jika ada tindakan kekerasan yang terlihat.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi perempuan dan anak-anak dari kekerasan,” kata seorang pakar hukum. Dengan edukasi dan kesadaran yang lebih baik, diharapkan kasus-kasus serupa bisa diminimalisir di masa depan.
Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Kejadian ini menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah serius yang perlu ditangani dengan baik. Masyarakat diharapkan dapat lebih peduli dan aktif dalam melindungi perempuan dari kekerasan, serta mendukung mereka yang menjadi korban.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi yang peduli, diharapkan kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua. Kejadian tragis seperti ini seharusnya tidak terulang, dan kita semua memiliki peran dalam mencegahnya.



















