Kecelakaan lalu lintas kembali mengguncang jalanan Tangerang, kali ini melibatkan seorang sopir truk berinisial JFN (24) yang diduga mengemudikan truk secara ugal-ugalan. Insiden yang terjadi di Cipondoh ini mengakibatkan enam orang terluka dan merusak setidaknya 16 kendaraan lainnya. Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi menaikkan status kasus ini dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengonfirmasi bahwa sopir truk tersebut telah cukup bukti untuk ditetapkan sebagai tersangka. “Kami melakukan gelar perkara dan berdasarkan hasil tersebut, JFN telah kami tetapkan sebagai tersangka,” ujarnya dalam konferensi pers.
Kecelakaan yang terjadi pada Kamis, 31 Oktober 2024, ini menimbulkan kepanikan di kalangan pengendara lain. Menurut saksi mata, truk tersebut terlihat melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan manuver berbahaya sebelum menabrak kendaraan lain. Dalam kecelakaan ini, terdapat empat pengendara sepeda motor, satu pengemudi mobil, dan satu pejalan kaki yang mengalami luka-luka.
Setelah kecelakaan, JFN sempat diamuk massa dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. “Saat ini, kami masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari tindakan ugal-ugalan ini,” tambah Zain.
Lebih lanjut, polisi juga melakukan tes urine terhadap JFN, dan hasilnya menunjukkan bahwa ia positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. “Hasil tes urine menunjukkan adanya kandungan metamfetamin,” kata Zain. Penemuan ini membuat kasus ini semakin serius, dan polisi akan terus mengembangkan penyelidikan terkait penggunaan narkoba.
JFN kini terancam hukuman penjara hingga 10 tahun dan/atau denda sebesar Rp 20 juta berdasarkan Pasal 311 ayat (2) dan (4) juncto Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dengan adanya tindakan tegas ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pengemudi lainnya.
Kasus ini juga memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang merasa khawatir dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan berat. Masyarakat meminta agar pihak kepolisian lebih tegas dalam menegakkan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas, terutama yang melibatkan penggunaan narkoba.
“Ini adalah masalah serius yang harus ditangani. Kami berharap ada tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” ujar seorang warga yang mengaku sebagai saksi mata kejadian tersebut.
Keluarga korban juga mengungkapkan kekecewaannya dan meminta agar pihak berwenang bertanggung jawab atas insiden ini. Mereka menuntut biaya pengobatan dan kompensasi atas kerugian yang dialami akibat kecelakaan tersebut. “Kami berharap keadilan dapat ditegakkan, dan pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata salah satu anggota keluarga korban.
Dengan adanya insiden ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan raya dan dampak negatif dari penggunaan narkoba. Kesadaran ini penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang merugikan banyak pihak.