banner 728x250
Berita  

Tiga Narapidana Mati Kabur dari Rutan Siak, Satu Masih Buron

banner 120x600
banner 468x60

Kejadian Menghebohkan di Rutan Siak

Pada dini hari, 20 Oktober 2025, tiga terpidana mati kasus narkoba berhasil melarikan diri dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Siak Sri Indrapura, Riau. Kejadian ini menciptakan kepanikan di kalangan petugas dan masyarakat setempat.

Ketiga narapidana tersebut melarikan diri dengan cara membobol pintu sel dari dalam. Mereka kabur sekitar pukul 03.00 WIB dan melarikan diri ke arah hutan yang berada di sekitar rutan. “Kami menerima laporan bahwa ada tiga tahanan yang berhasil melarikan diri,” ungkap Edi, petugas Rutan Siak.

banner 325x300

Setelah melarikan diri, dua dari tiga narapidana berhasil ditangkap oleh pihak berwajib. Namun, satu orang bernama Epi Saputra masih dalam pencarian. “Kami masih mencari Epi di sekitar area hutan,” tambah Edi.

Identifikasi Tahanan yang Kabur

Dua narapidana yang berhasil ditangkap adalah Satria Adi Putra dan Safrudis, sedangkan Epi Saputra masih dalam buruan. Epi diketahui berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Petugas terakhir melihat Epi mengenakan baju kaos hitam dan celana pendek saat melarikan diri.

Pihak kepolisian dan TNI telah bekerja sama untuk melakukan pencarian di kawasan hutan yang berbatasan langsung dengan Rutan Siak. “Kami telah memasang pos penjagaan di titik-titik strategis untuk mempersempit ruang gerak Epi,” ujar Edi.

Polisi juga meminta masyarakat untuk ikut berperan serta dalam pencarian dengan melaporkan jika mereka melihat seseorang dengan ciri-ciri yang sesuai. “Kami ingin memastikan keamanan masyarakat dan menangkap Epi secepatnya,” kata seorang petugas kepolisian.

Respon Masyarakat dan Tindakan Keamanan

Masyarakat Siak memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Seorang warga mengaku sempat melihat Epi melarikan diri ke kawasan hutan. “Awalnya saya tidak tahu, tapi setelah melihat foto, saya langsung melapor,” ujarnya.

Kepala Rutan Siak meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan berjanji akan meningkatkan pengawasan di dalam rutan. “Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,” jelasnya.

Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk terus mencari Epi hingga tertangkap. “Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku pelarian tertangkap,” tegas seorang perwira polisi.

Pentingnya Keamanan di Lembaga Pemasyarakatan

Kasus kaburnya narapidana ini menyoroti pentingnya aspek keamanan di lembaga pemasyarakatan. Banyak pihak mulai mendesak agar pemerintah meningkatkan fasilitas dan pengamanan di rutan agar kejadian serupa tidak terulang. “Keamanan di rutan harus menjadi perhatian utama,” ungkap seorang aktivis hak asasi manusia.

Pihak Rutan Siak berniat untuk melakukan perbaikan sistem keamanan, termasuk pemasangan kamera pengawas dan peningkatan jumlah petugas keamanan. “Kami ingin memastikan bahwa semua petugas di Rutan Siak dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” kata Edi.

Seiring dengan itu, rencana untuk melatih petugas keamanan agar lebih profesional dalam menjalankan tugas juga akan segera dilakukan. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengawasan di rutan,” tambah Edi.

Harapan untuk Keamanan Masa Depan

Kejadian ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan aspek keamanan di lembaga pemasyarakatan. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang dan semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan,” tutup Edi.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan keamanan di Rutan Siak dan lembaga pemasyarakatan lainnya dapat terjaga dengan baik, sehingga narapidana tidak lagi bisa melarikan diri. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.

banner 325x300