banner 728x250
Berita  

Karyawan BRILink di Rokan Hulu Ditangkap Akibat Penggelapan Rp36 Juta

banner 120x600
banner 468x60

Kronologi Kasus Penggelapan

Pada 2 September 2025, seorang karyawan BRILink berinisial EM ditangkap oleh Polsek Tambusai Utara setelah terungkap bahwa dia telah menggelapkan uang senilai Rp36 juta milik atasannya. Kasus ini mencuat setelah pemilik BRILink, Rohayati, melaporkan dugaan penggelapan ke pihak kepolisian. Rohayati, seorang wanita berusia 40 tahun, mulai merasa curiga karena adanya transaksi mencurigakan di rekeningnya.

“Saya melihat ada beberapa transaksi yang tidak saya kenali, dan itu membuat saya merasa ada yang tidak beres,” ungkap Rohayati. Laporan ini kemudian mendorong pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

banner 325x300

Penyelidikan oleh Pihak Kepolisian

Kapolsek Tambusai Utara, AKP Tony Prawira, menjelaskan bahwa penyelidikan dimulai segera setelah laporan diterima. “Kami melakukan pengecekan dan menemukan bahwa pelaku telah melakukan penggelapan dengan cara mentransfer uang perusahaan ke rekening ayahnya secara bertahap sejak bulan Juni hingga Agustus,” jelasnya.

Penyelidikan ini menunjukkan bahwa EM telah memanfaatkan posisinya untuk mengakses dana perusahaan yang seharusnya digunakan untuk kepentingan bisnis. “Dia melakukan ini selama beberapa bulan, dan kami bisa membuktikannya dengan bukti transaksi yang ada,” tambah Tony.

Penangkapan Pelaku

Setelah mengumpulkan cukup bukti, pihak kepolisian akhirnya menangkap EM. “Kami berhasil menangkap pelaku dan membawanya ke Mapolsek untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Tony. Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan, dan EM langsung dibawa ke markas polisi untuk proses hukum lebih lanjut.

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti berupa enam lembar rekening koran milik korban dan satu unit ponsel Samsung A03s berwarna biru. Barang bukti ini diharapkan akan memperkuat kasus penggelapan yang sedang ditangani.

Proses Hukum yang Dihadapi Pelaku

Setelah penangkapan, EM dijerat dengan Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dalam Jabatan. “Pelaku sudah kami amankan dan akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kami tidak akan membiarkan tindakan penggelapan ini berlalu begitu saja,” tegas AKP Tony Prawira.

Pihak kepolisian berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius. “Kami akan memastikan semua proses hukum dilakukan dengan transparan dan adil,” tambahnya. Kasus ini menjadi sorotan di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang menggunakan jasa BRILink.

Dampak Penggelapan Terhadap Perusahaan

Kasus penggelapan ini jelas memberikan dampak yang signifikan bagi Rohayati dan perusahaan BRILink yang dia kelola. “Saya merasa sangat kecewa. Kepercayaan yang saya berikan ternyata disalahgunakan,” ungkap Rohayati. Dia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dalam hubungan kerja.

Selain kerugian finansial, reputasi perusahaan juga terancam. “Kami berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada BRILink,” tambahnya. Rohayati berencana untuk melakukan audit internal sebagai langkah pencegahan di masa mendatang.

Reaksi Masyarakat

Berita tentang penggelapan ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Banyak yang merasa prihatin dan berharap agar tindakan tegas diambil terhadap pelaku. “Ini adalah pengingat bahwa kita harus lebih berhati-hati dalam memilih orang yang kita percayai,” ungkap seorang warga yang mengandalkan layanan BRILink.

Sejumlah organisasi masyarakat juga menyoroti pentingnya sistem pengawasan yang lebih baik dalam perusahaan. “Perusahaan harus memiliki mekanisme yang baik untuk memantau setiap transaksi agar kasus serupa tidak terjadi lagi,” kata seorang aktivis sosial.

Upaya Pihak Kepolisian

Menanggapi kasus ini, pihak kepolisian mengimbau agar semua perusahaan lebih waspada terhadap potensi penggelapan. “Kami menyarankan agar setiap perusahaan melakukan audit berkala dan memastikan sistem keuangan mereka aman dari potensi penyalahgunaan,” ungkap Tony.

Polisi juga berencana untuk mengadakan sosialisasi bagi pemilik usaha tentang pentingnya pengawasan dan langkah-langkah preventif yang dapat diambil. “Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami siap membantu dalam mengatasi masalah ini,” tambahnya.

Pentingnya Kepercayaan dalam Bisnis

Kasus penggelapan yang melibatkan karyawan BRILink ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan dalam dunia usaha. “Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan bisnis. Ketika kepercayaan itu dilanggar, semua pihak akan merugi,” jelas Rohayati.

Dia juga berharap agar kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. “Kami akan meningkatkan pengawasan dan kontrol agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.

Penutup: Harapan untuk Masa Depan

Kasus ini adalah pengingat bagi semua orang tentang pentingnya integritas dan transparansi dalam setiap transaksi. EM kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakan yang diambilnya. “Kami akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan semacam ini tidak akan ditoleransi,” tegas Tony.

Dengan adanya penanganan yang tegas, diharapkan masyarakat dapat kembali merasa aman dan percaya pada layanan yang diberikan oleh BRILink. “Kami berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat kehilangan kepercayaan pada layanan kami,” tutup Rohayati.

banner 325x300