Ada yang senang saat hujan turun. Langit mendung, angin dingin, dan aroma tanah basah yang menenangkan. Tapi di sisi lain, tubuh mulai mengirim sinyal halus. Dada terasa berat, kepala nyut-nyutan, dan tenggorokan mulai perih. Musim hujan memang indah, tapi buat sebagian orang, dia datang bersama penyakit.
Kita sering terlalu sibuk menikmati momen, lupa bahwa tubuh juga butuh disiapkan untuk menghadapi cuaca yang berubah. Kita tahu musim hujan bakal datang. Tapi pertanyaannya, apakah kita sudah cukup peduli?
1. Tubuh Itu Punya Bahasa, Dengarkan Sebelum Dia Teriak
Musim hujan bukan musuh. Yang jadi masalah adalah saat kita terus memaksa tubuh untuk kuat, tanpa diberi ruang untuk istirahat. Waktu udara mulai dingin, tubuh hanya minta satu hal: hangat.
Tapi kita sibuk. Sibuk mengejar deadline, sibuk bermacet-macet di jalanan basah, sibuk menyeduh kopi tapi lupa minum air putih. Lalu saat tubuh roboh, kita kaget, marah, dan panik. Padahal sinyalnya sudah muncul sejak awal.
2. Makanan Sehat Bukan untuk Mereka yang Sakit Saja
Banyak orang baru mulai makan buah saat pilek menyerang. Baru minum vitamin saat badan menggigil. Tapi pencegahan itu dimulai saat kamu masih sehat.
Sup hangat, teh jahe, tumis sayur, dan buah segar bukan cuma pengisi perut. Mereka jadi tameng, jadi pasukan yang berjaga di dalam tubuh kamu. Musim hujan tak bisa dicegah, tapi efeknya bisa diredam dengan pola makan yang benar.
3. Hujan Tak Menyuruhmu Sakit, Tapi Pilihanmu yang Menentukan
Kamu bisa bawa payung, tapi memilih nerobos hujan. Kamu bisa mandi air hangat, tapi tetap bertahan dengan pakaian basah. Kamu bisa tidur lebih awal, tapi malah asyik scroll TikTok sampai dini hari.
Setiap pilihan punya harga. Kadang bukan uang yang dibayar, tapi energi, imun, dan waktu sembuh yang terbuang.
4. Rumah yang Lembap Tak Akan Melindungimu Jika Kamu Abai
Musim hujan masuk lewat atap bocor, tapi juga lewat udara dingin yang diam-diam meresap ke dalam sendi. Jaga rumah tetap kering. Buka jendela saat matahari muncul sebentar. Ganti seprai, jemur handuk, dan bersihkan setiap sudut yang mulai bau apek.
Jangan tunggu jamur datang sebelum kamu bertindak. Karena sekali kamu biarkan, dia akan diam di sana, memperlemah tubuh pelan-pelan.
5. Jaga Kebersihan Seperti Kamu Jaga Rahasia
Kadang yang paling mematikan adalah hal yang tak terlihat. Virus, bakteri, dan kuman tersebar di mana-mana. Mereka menempel di tangan, baju, bahkan gagang pintu. Maka bersihkan tanganmu, bersihkan sekitarmu, dan lindungi orang di dekatmu.
Karena sakitmu bukan hanya tentang kamu. Tapi juga tentang orang tuamu di rumah, pasanganmu, rekanmu di kantor, bahkan anak-anak kecil di sekitar.
Penutup: Jangan Jadikan Musim Hujan Sebagai Kambing Hitam
Hujan datang setiap tahun, tapi kamu tetap bisa memilih. Kamu bisa bersiap, atau kamu bisa lengah. Kamu bisa menjaga tubuh, atau kamu bisa terus menunda.
Tubuhmu adalah rumah. Musim hujan bisa mengetuk pintu kapan saja. Pertanyaannya, apakah rumahmu sudah cukup kuat untuk menahannya?
