Baim Cilik Tegaskan Tanggung Jawab Ayah yang Hilang

Kekecewaan yang Terungkap

Baim Cilik baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya terhadap sang ayah dalam sebuah wawancara yang mengejutkan. Ia merasa bahwa selama ini ayahnya tidak menjalankan tanggung jawab sebagai orang tua. “Sejak kecil, aku tidak akrab dengan ayahku. Ketika dia pergi, aku merasa bingung dan tidak mengerti,” ujarnya.

Baim mengakui bahwa hubungan mereka tidak pernah dekat. Ia bahkan sempat bertanya-tanya tentang alasan di balik kepergian ayahnya yang mendadak. “Aku masih ingat saat terakhir kali berbicara dengannya, itu saat Lebaran tahun lalu,” tambahnya.

Tuntutan Pertanggungjawaban

Dalam wawancaranya, Baim menuntut agar ayahnya bertanggung jawab atas nafkah yang seharusnya diberikan. Ia merasa sangat terbebani dengan biaya pendidikan yang harus ia tanggung sendiri. “Sekolah itu mahal, dan aku tidak mau terus menerus membayar semuanya sendiri. Aku ingin dia bertanggung jawab atas keputusannya,” tegas Baim.

Ia berharap agar sang ayah dapat menyadari kesalahannya dan memperbaiki hubungan mereka. “Setiap orang tua seharusnya peduli pada anak-anaknya. Aku ingin dia kembali dan bertanggung jawab,” ungkapnya.

Menyingkap Tabir Tabiat Buruk

Baim tidak hanya mengungkapkan kekecewaannya, tetapi juga mencatat dugaan eksploitasi yang dialaminya. Ia mengaku masih banyak tabiat buruk sang ayah yang belum diungkapkan. “Aku sudah menjelaskan semuanya, dan itu adalah fakta yang tidak bisa diubah,” tegasnya.

Baim ingin agar pengalaman pahit ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain. Ia bertekad untuk tidak mengikuti jejak ayahnya ketika ia menjadi orang tua kelak. “Aku ingin menjadi ayah yang baik bagi anak-anakku. Tidak seperti ayahku,” tambahnya.

Komunikasi yang Terputus

Baim mengingat kembali saat terakhir berkomunikasi dengan ayahnya. Setelah Lebaran, ia menemukan bahwa nomor teleponnya telah diblokir. “Setelah itu, aku tidak bisa menghubunginya lagi. Rasanya sangat menyedihkan,” kenangnya. Kejadian ini membuatnya semakin merasa kehilangan, dan tidak mengerti mengapa ayahnya memilih untuk menjauh.

Meskipun banyak rasa sakit yang dirasakannya, Baim berusaha untuk tetap fokus pada masa depan dan meraih kesuksesan. “Aku akan membuktikan bahwa aku bisa sukses meskipun tanpa dukungan dari ayahku,” tutupnya dengan penuh harapan.

Exit mobile version