Olimpiade Paris 2024 telah menjadi ajang yang penuh dengan kejutan dan prestasi gemilang, salah satunya adalah kemenangan dua atlet tinju putri, Imane Khelif dari Aljazair dan Lin Yu-ting dari Taiwan. Keduanya berhasil meraih medali emas dalam kelas berat dan kelas bulu, menjadi sejarah baru dalam perkembangan tinju putri di Olimpiade.
Prestasi Imane Khelif dan Lin Yu-ting tidak hanya membanggakan negara masing-masing, tetapi juga menjadi titik balik bagi perdebatan mengenai kesetaraan gender dalam olahraga. Selama ini, tinju putri seringkali dikaitkan dengan kontroversi terkait kemampuan fisik perempuan yang dianggap tidak setara dengan laki-laki.
Namun, dengan kemenangan gemilang kedua atlet ini, pandangan tersebut mulai bergeser. Para ilmuwan dan ahli olahraga pun memberikan perspektif baru, bahwa perbedaan fisik antara laki-laki dan perempuan tidak serta-merta menjadi penghalang bagi perempuan untuk berprestasi di cabang olahraga yang didominasi laki-laki.
Prestasi Imane Khelif dan Lin Yu-ting menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh dunia untuk terus memperjuangkan impian mereka, tanpa terbatasi oleh stereotip gender. Olimpiade Paris 2024 telah menjadi momentum bersejarah bagi tinju putri, dan diharapkan di masa depan, semakin banyak atlet perempuan yang dapat mengikuti jejak mereka.
