Dunia pendidikan kembali diguncang dengan kasus pemerkosaan yang terjadi di Bali, di mana seorang siswa SMK berinisial Y diduga diperkosa oleh seorang koki hotel berinisial NGS (54) saat sedang mengikuti program pelatihan di hotel tersebut.
Menurut pengacara korban, Alit Wardika, kasus ini termasuk dalam persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Korban diduga disetubuhi pada tanggal 8 Juli 2024 dan 12 Juli 2024. Namun, sebelum tindakan keji tersebut, NGS diduga telah melakukan pelecehan terhadap korban.
NGS, yang merupakan karyawan divisi dapur dan layanan di hotel, awalnya diduga melakukan pelecehan dengan cara membersihkan celemek korban yang kotor. Tindakan ini tidak hanya terjadi satu kali, melainkan berulang-ulang. Hal ini menunjukkan adanya upaya awal dari pelaku untuk mendekati dan menyentuh korban secara fisik.
Saat hotel sedang menggelar acara beberapa hari kemudian, NGS diduga menyetubuhi korban saat kitchen (dapur) sedang sepi. Posisi NGS sebagai pengawas sekaligus penilai kinerja para peserta pelatihan memberikan kesempatan baginya untuk melakukan tindakan bejat tersebut.
Pihak kepolisian setempat, dalam hal ini Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, masih belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait kasus ini hingga berita ini diterbitkan. Namun, masyarakat telah menunjukkan keprihatinan dan tuntutan agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan yang ketat dan perlindungan terhadap anak-anak dalam program pelatihan. Diharapkan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah preventif dan segera menangani kasus ini dengan tuntas demi memulihkan kepercayaan publik.
