Hubungan antara Francesco Bagnaia dan Valentino Rossi tidak selalu berjalan mulus. Ada beberapa momen di mana Bagnaia, murid Rossi, membuat sang mentor merasa jengkel.
Sebelum bergabung dengan tim Ducati, Bagnaia pernah bergabung dengan akademi balap motor milik Rossi. Keduanya juga pernah berkompetisi langsung di lintasan sebelum Rossi memutuskan untuk gantung helm pada akhir musim 2021.
Meskipun Bagnaia telah mendominasi ajang MotoGP dalam dua tahun terakhir, Rossi tidak sepenuhnya senang. Rupanya, ada dua momen di mana Bagnaia membuat Rossi merasa kesal.
Momen pertama terjadi pada sprint race seri Catalunya di bulan Mei lalu. Saat itu, Bagnaia terjatuh pada putaran terakhir saat memimpin dengan keunggulan 0,9 detik. “Saat itu aku terdepan dengan keunggulan 0,9 detik dari pebalap di belakangku, dengan sembilan tikungan terakhir,” ungkap Bagnaia.
Momen kedua terjadi pada sprint race Valencia 2023, seri penentu gelar juara. Saat itu, Bagnaia memilih untuk menggunakan ban medium, berbeda dengan sang rival, Jorge Martin, yang memilih ban lunak. “Saat itu kami memutuskan untuk memakai ban medium di balapan sprint bukannya memilih ban lunak seperti Martin: ketika Anda berada di situasi seperti itu Anda harus menandai pesaing Anda,” jelasnya.
Rossi, sebagai mentor Bagnaia, jelas tidak sepenuhnya senang dengan keputusan-keputusan yang dibuat oleh anak didiknya itu. Namun, Rossi juga memahami dinamika balapan dan mengetahui bahwa Bagnaia telah mencapai level di mana kesalahan seperti itu seharusnya tidak terjadi lagi.
Meskipun ada sedikit perselisihan, hubungan antara Bagnaia dan Rossi tetap baik. Rossi sering “memantau” performa mantan anak-anak didiknya, termasuk Bagnaia. Ini menunjukkan bahwa Rossi masih peduli dengan perkembangan anak didiknya dan ingin melihat mereka sukses di ajang MotoGP.